Translate

Rabu, 22 Juni 2016

ZAKAT : Sehat dan Menyehatkan

“Jagalah hartamu dengan zakat dan obatilah sakitmu dengan sedekah dan hadapilah cobaan dengan doa” [HR.Abu Hurairah]

Zakat kata yang sudah tak asing lagi bagi kebanyakan orang terlebih di kalangan masyarkat Muslim seperti Indonesia. Perintah berzakat bersanding bersama perintah shalat dalam Al Qur’an, setidaknya ini menandakan pentingnya zakat sebanding dengan pentingnya shalat, wajib. Zakat tak hanya ibadah yang berhubungan dengan Allah semata, namun zakat merupakan ibadah yang memiliki dimensi sosial.
Berzakat mengajarkan kita arti kepedulian kepada sesama yang kekurangan. Dengan berzakat, artinya kita ikut berkontribusi terhadap permasalahan ekonomi juga sosial. Namun tahukah Sahabat ? Jika berzakat juga bisa menyebabkan seseorang jadi sehat lho, berikut jawabannya.
Zakat dalam arti sederhana artinya pemberian dari orang yang mampu (muzaki) kepada orang yang kurang mampu atau membutuhkan (mustahik). Dari saling memberi itulah kesehatan bisa diperoleh, karena memberi adalah salah satu kunci kebahagiaan.
Zakat juga menjauhkan penyakit jiwa, karena aspek pemurah yang dimiliki seseorang menjauhkan manusia dari sifat pelit dan serakah. Bahkan zakat mampu menjadi sistem imun pada tubuh, karena perasaan bahagia usai memberi ternyata berpengaruh terhadap imun tubuh. Satu lagi alasannya kenapa orang yang berzakat akan merasa lebih sehat karena secara langsung ataupun tidak orang yang berzakat tersebut didoakan oleh mustahik atas keberkahan rezeki serta kesehatan.
Dalam QS. At Taubah : 103, Allah berfirman : Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
Dari ayat tersebut, bisa ditarik kesimpulan bahwa zakat dapat memberi ketentraman jiwa. Jika jiwa tenang maka InsyaAllah fisik akan sehat. (sumber : https://zakat.or.id/)


Selasa, 12 Januari 2016

Peringatan Maluid Nabi Muhammad SAW 1437 H

Maulid Nabi 2016 M / 1437 H

Maulid Nabi jatuh pada hari Senin tanggal 12 Desember 2016. Kata maulid dalam bahasa Arab berarti hari lahir dan Maulid Nabi adalah hari raya peringatan hari lahir Nabi Muhammad SAW. Umat Islam di berbagai negara merayakan Maulid Nabi setiap tanggal 12 Rabiul Awal dalam penanggalan Hijriyah. 


Di Indonesia, perayaan Maulid Nabi dilakukan dengan tradisi yang berbeda di setiap daerah. Di daerah Solo dan Yogyakarta, perayaan Maulid Nabi dilakukan pihak keraton dalam bentuk tradisi grebek maulud. Pihak keraton membagi-bagikan gunungan yang berisi berbagai jenis hasil bumi dan jajanan pasar kepada masyarakat.

Di Mojokerto, tradisi Keresan identik dengan perayaan Maulid Nabi. Dalam tradisi Keresan, warga masyarakat berlomba-lomba untuk mendapatkan aneka hasil bumi yang diikat di atas pohon keres. Pohon keres yang lebat dengan aneka hasil bumi ini adalah simbol kelahiran Nabi Muhammad yang membawa berkah bagi umat Islam di seluruh dunia.


Lain halnya dengan daerah Banten, masyarakat setempat merayakan Maulid Nabi dengan acara ngeropok (rebutan) Panjang Maulud. Dalam acara ini, puluhan kendaraan dan gerobak hias yang diisi berbagai makanan, hasil bumi, pakaian dan barang lainnya diarak keliling kota dan kemudian dibagikan kepada masyarakat sekitar.

Masjid Nurul Amin, Bulak Santri sebagaimana biasa juga akan memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW namun tntunya dengan cara yang berbeda pula. pada peringatan kali ini. selain akan diisii dengan Ceramah yang insya Allah akan disampaikan oleh KH. Drs. Hamidi Rusdi, Lc. juga akan disii dengan beberapa kegiatan dan perlombaan yang di kemas dalam Kegiaran Pekan Maulid yang akan dilaksanakan pada tanggal 23-24 januari 2016. Lomba tersebut diantaranya Lomba Hifdzil Qur'an (anak2, remaja dan dewasa), Cerdas Cermat antar majelis ta'lim anak2 (setingkat SD & SMP) dan juga Lomba Qosidah antar Kelompok Majelis Ta'lim Kaum Ibu. 
Sementara itu untuk acara puncak akan dilaksnaakan pada hari Jumat malam Sabtu tanggal 29 Januari 2016. berisi acara antara lain pemberian hadiah bagi juara dalam lomba pekan maulid, pelantikan pengurus DKM Nurul Amin masa bahkti 2016 - 2018 oleh Ketua DMI Kota Tangerang dan terakhir ceramah agama oleh KH. Drs. Hamidi Rusdi, Lc. (Ki Okem), beliau ada Ketua DMI Kota Tangerang yang sekaligus akan melantiik Pengurus DKM Nurul Amin-Bulak Santri yang telah terpilih dalam Mubes V DKM Nurul AminTahun 2015.
Susunun Pengurus DKM Nurul Amin-Bulak Santri Masa Bhakti 2016 - 2018
Dewan Syuro :  
                         1. Drs, Muhammad Yusuf, M.M (Ketua merangkap Anggota)
                         2. Ustd. Rohimuddin Husein, S.Th.I (Sekretaris merangkap Anggota)
                         3. Aluwi Kasim
                         4. Ustd. H. Fachrurrozi
                         5. Ustd. Muhammad Saman, A.Md.
Dewan Pengurus :
Ketua             :  H. Damanhuri. S.Sos.I
Wk. Ketua      :  H. Abdul Halim, S.Sos.
Sekretaris      :  Toto Sukarta, S.H.
Bendahara     :  Nasuiton
Badan Pelaksana :
1.  Ketua Bidang Pendidikan & Dakwah                :   Abu Salam, S.Sy.,  
2.  Ketua Bidang Sosial Kemasyarakatan             :   Ustd. Madari, S.Ag. , M.M.
3.  Ketua Bidang Perencanaan & Pembangunan  :  Taufik Hidayat, S.Ip.
4.  Ketua Bidang Sarana & Prasarana                   :  Ardawih
5.  Ketua Bidang Ekonomi & Usaha                       :  Lagiyana
6.  Kabid Publikasi & Dokumentasi                         : Ali Masyhur, S.H.
Dewan Syuro, Dewan Pengurus DKM-NA dan Badan Pelaksana
Masa Bhakti 2016 - 2018

Dewan Pengurus DKM-NA Masa Bhakti 2016 - 2018
Dari kiri - kanan : Toto Sukarta, SH. (sekretaris); H. Damanhuri (Ketua); 
H. Abdul Halim (Wk. Ketua) dan Nasution (Bendahara)



Selasa, 09 September 2014

HUKUM QURBAN ONLINE

Pertanyaan, “Assalamu alaikum. Bagaimana hukum kurban online, sistemnya: orang yang hendak kurban mentransfer sejumlah uang sesuai dengan yang ditetapkan lembaga sosial tertentu, untuk dibelikan kambing kurban dan disembelih di tempat yang ditentukan lembaga tersebut. Demikian, mohon pencerahannya.”
Arriqa Fauqi
***

Hukum kurban online
Wa ‘alaikumus salam.
Bismillah…
Kasus yang anda sampaikan prinsipnya sama dengan mengirim hewan kurbanke luar daerah atau mengirim sejumlah uang untuk digunakan berkurbandi luar daerah.
Satu hal yang penting untuk kita pahami, bahwa pada asalnya, tempat menyembelih kurban adalah daerah orang yang berqurban. Karena demikianlah yang dipraktekkan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabat. Bahkan Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullah sangat memotivasi masyarakat agar berkurban di daerah di mana dia berada. Meskipun, masyarakat setempat sudah mampu atau tergolong kaya. Karena tujuan utama berkurban, bukan semata-mata mendapatkan dagingnya, tapi lebih pada menerapkan sunah dan syiar kaum muslimin. Allah berfirman,
لَنْ يَنَالَ اللَّهَ لُحُومُهَا وَلَا دِمَاؤُهَا وَلَكِنْ يَنَالُهُ التَّقْوَى مِنْكُمْ
“Dagingnya maupun darahnya tidak akan sampai kepada Allah, namun yang sampai kepada-Nya adalah takwa kalian.” (QS. Al-Haj: 37)
Bagian dari bertakwa kepada Allah ketika berkurban adalah menjaga sunah dan syiar dalam berkurban. Sementara ketika mengirim hewan kurban ke luar daerah, dipastikan akan ada beberapa sunah yang hilang. Diantara sunah yang tidak terlaksana ketika seseorang mengirim hewan kurban ke luar daerah adalah:
Pertama, Dzikir kepada Allah ketika penyembelihan hewan kurban. Allah berfirman, ketika menjelaskan tentang berkurban,
فَاذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ عَلَيْهَا
“Sebutlah nama Allah ketika menyembelihnya.” (QS. Al-Haj: 36)
Sahibul kurban tidak bisa melakukan ajaran ini, jika hewan kurbannya di sembelih di tempat lain.
Kedua, menyembelih hewan kurban sendiri atau turut menyaksikan penyembelihan hewan kurbannya, jika diwakilkan kepada orang lain. Menyerahkan hewan kurban ke daerah lain, tidak akan mendapatkan keutamaan ini.
Ketiga, makan daging kurban dianjurkan bagi sahibul kurban untuk memakan bagian hewan kurbannya. Allah berfirman,
فَكُلُوا مِنْهَا وَأَطْعِمُوا الْبَائِسَ الْفَقِيرَ
“Makanlah bagian hewan kurbantersebut dan sedekahkan kepada orang yang membutuhkan,” (QS. Al-Haj: 28)
Keempat, Sahibul kurban tidak mengetahui kapan hewannya disembelih. Sementara sahibul kurban disyariatkan untuk tidak potong kuku maupun rambut, sampai hewan kurbannya disembelih.
Berdasarkan alasan ini, beliau melarang mengirim hewan kurban dalam keadaan hidup maupun mengirim sejumlah uang untuk dibelikan hewan kurban dan disembelih di tempat lain. (Liqa’at Bab al-Maftuh, volume 92, no. 4)
Solusi yang bisa dilakukan adalah menyembelih di tempat sendiri, selanjutnya sohibul kurbanbisa mendistribusikan daging kurbanke manapun, sesuai kehendaknya.
Allahu a’lam.
Oleh Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina Konsultasi Syariah)

Selasa, 11 Maret 2014

SHOLAT DHUHA & KEUTAMAANNYA


Niat Sholat Dhuha:
Latinnya: "Ushallii sunnatadh-Dhuhaa rak'ataini lillaahi ta'aalaa"
Artinnya: "Aku niat shalat sunat dhuha dua rakaat, karena Allah."

Doa Shalat Dhuha:

Latin: "Allahumma innad dhuha-a dhuha-uka, wal baha-a baha-uka, wal jamala jamaluka, wal quwwata quwwatuka, wal qudrota qudrotuka, wal 'ismata' ismatuka. Allahumma in kana rizqi fis sama-i fa-anzilhu, wa in kana fil ardhi fa akhrijhu, wa in kana mu'assaron fa yassirhu, wa in kana haroman fathohhirhu, wa in kana ba'idan faqorribhu, bihaqqi dhuha-ika, wa baha -ika, wa jamalika, wa quwwatika, wa qudrotika, aatini ma atayta 'ibadakas sholihin ".

Artinya: "Ya Allah, bahwasannya waktu dhuha itu adalah waktu dhuha-Mu, dan keagungan itu adalah keagungan-Mu, dan keindahan itu adalah keindahan-Mu, dan kekuatan itu adalah kekuatan-Mu, dan perlindungan itu adalah perlindungan-Mu. Ya Allah, jika rizkiku masih di atas langit, maka turunkanlah, jika masih di dalam bumi, maka keluarkanlah, jika masih sulit, maka mudahkanlah, jika (ternyata) haram, maka sucikanlah, jika masih jauh, maka dekatkanlah, Berkat waktu dhuha, keagungan , keindahan, kekuatan dan kekuasaan-Mu, limpahkanlah kepada kami segala yang telah Engkau limpahkan kepada hamba-hambaMu yang sholeh ".


Jumlah rakaat sholat dhuha

Sholat dhuha dilakukan dalam satuan dua rakaat satu kali salam. Sementara itu untuk berapa jumlah maksimal sholat dhuha ada pendapat yang berbeda dari para ulama, ada yang mengatakan maksimal 8 rakaat, ada yang maksimal 12 rakaat, dan ada juga yang berbedapat tidak ada batasan.

>> 4 RAKAAT
Dari Mu'dzah, bahwa ia bertanya kepada Aisyah: "Berapa jumlah rakaat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam ketika menunaikan shalat Dhuha?"
Aisyah menjawab: "Empat rakaat dan beliau menambah jumlah rakaatnya sebanyak yang dia suka."
 [HR. Muslim dan Ibnu Majah]

>> 12 RAKAAT
Dari Anas [bin Malik], bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa mengerjakan shalat Dhuha sebanyak 12 (dua belas) rakaat, maka ALLAH akan membangunkan untuknya istana di surga".
 [HR. Turmuzi dan Ibnu Majah, hadis hasan]

>> 8 RAKAAT

Dari Ummu Hani binti Abu Thalib, ia berkata: "Saya berjunjung ke Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pada tahun Fathu (Penaklukan) Makkah. Saya menemukan beliau sedang mandi dengan ditutupi sehelai busana oleh Fathimah putri beliau ".
Ummu Hani berkata: "Maka kemudian aku mengucapkan salam". Rasulullah pun bersabda: "Siapakah itu?" Saya menjawab: "Ummu Hani binti Abu Thalib". Rasulullah SAW bersabda: "Selamat datang wahai Ummu Hani".

Sesudah mandi beliau menunaikan shalat sebanyak 8 (delapan) rakaat dengan berselimut satu potong baju. Sesudah shalat saya (Ummu Hani) berkata: "Wahai Rasulullah, putra ibu Ali bin Abi Thalib menyangka bahwa dia bisa membunuh seorang laki-laki yang telah aku lindungi, yakni fulan Ibnu Hubairah".

Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "sesungguhnya kami juga melindungi orang yang kamu lindungi, wahai Ummu Hani".
Ummu Hani juga berkata: "Hal itu (Rasulullah shalat) terjadi pada waktu Dhuha."
 [HR. Muslim]


Tata Cara Shalat Dhuha

1.     Berniat untuk melaksanakan shalat sunat Dhuha setiap 2 rakaat 1 salam. Seperti biasa bahwa niat itu tidak harus dilafazkan, karena niat sudah dianggap cukup meski hanya di dalam hati.
2.     Membaca surah Al-Fatihah
3.     Membaca surah Asy-Syamsu (QS: 91) pada rakaat pertama, atau cukup dengan membaca Qulya (QS: 109) jika tidak hafal surah Asy-Syamsu itu.
4.     Membaca surah Adh-Dhuha (QS: 93) pada rakaat kedua, atau cukup dengan membaca Qulhu (QS: 112) jika tidak hafal surah Adh-Dhuha.
5.     Rukuk, iktidal, sujud, duduk dua sujud, tasyahud dan salam adalah sama sebagaimana tata cara pelaksanaan shalat fardhu.
6.     Menutup shalat Dhuha dengan berdoa. Inipun bukan sesuatu yang wajib, hanya saja berdoa adalah kebiasaan yang sangat baik dan dianjurkan sebagai tanda penghambaan kita kepada ALLAH.


Waktu afdol untuk Shalat Dhuha
 
Dari Zaid bin Arqam, bahwa ia melihat orang-orang mengerjakan shalat Dhuha [pada waktu yang belum begitu siang], maka ia berkata: "Ingatlah, sesungguhnya mereka telah mengetahui bahwa shalat Dhuha pada selain saat-saat seperti itu adalah lebih utama, karena sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Shalatnya orang-orang yang kembali kepada ALLAH adalah pada waktu anak-anak onta sudah bangun dari pembaringannya karena tersengat panasnya matahari".
[HR. Muslim]

Penjelasan:
Anak-anak onta sudah bangun karena panas matahari itu diqiyaskan dengan pagi hari jam 08:00, adapun sebelum jam itu dianggap belum ada matahari yang sinarnya dapat membangunkan anak onta. Jadi dari rincian penjelasan diatas dapat disimpulkan waktu yg paling afdol untuk melaksanakan dhuha adalah antara jam 08:00 ~ 11:00


Manfaat Shalat Dhuha:

Abu Dzar ra meriwayatkan bahwa Rasulullah Saw bersabda, "Setiap tulang dan persendian badan dari kamu ada sedekahnya; setiap tasbih adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, setiap amar ma'ruf adalah sedekah, dan setiap nahi munkar adalah sedekah. Maka, yang dapat mencukupi hal itu hanyalah dua rakaat yang dilakukannya dari Shalat Dhuha. "(HR Ahmad, Muslim, dan Abu Dawud).

Abu Hurairah ra berkata, "Kekasihku, Muhammad Saw. Berwasiat kepadaku agar melakukan tiga hal: Berpuasa tiga hari pada setiap bulan (Hijriah, yaitu puasa putih atau Bidl, tanggal 13,14,15), dua rakaat shalat Dhuha, dan agar aku melakukan shalat Witir dulu sebelum tidur. "(HR Bukhari- Muslim).

Rasulullah Saw. bersabda: "Shalat Dhuha itu shalat orang yang kembali kepada Allah, setelah orang-orang mulai lupa dan sibuk bekerja, yaitu pada waktu anak-anak unta bangun karena panas tempat berbaringnya." (HR Muslim)

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Shalat Dhuha itu dapat mendatangkan rejeki dan menolak kefakiran. Dan tidak ada yang akan memelihara shalat Dhuha melainkan orang-orang yang bertobat. "
 [HR. Turmuzi dan Ibnu Majah, hadis hasan]


6 Keutamaan Sholat Dhuha

Sebelum kita membaca Artikel tentang 6 Keutamaan Sholat Dhuha mari kita membaca Bismillahirrahmanirrahim ...
Hadits Rasulullah Muhammad saw yang menceritakan tentang keutamaan shalat Dhuha, di antaranya:

1. Sedekah bagi seluruh persendian tubuh manusia

Dari Abu Dzar al-Ghifari ra, ia berkata bahwa Nabi Muahammad saw bersabda:
 "Di setiap sendiri seorang dari kamu ada sedekah, setiap tasbih (ucapan subhanallah) adalah sedekah, setiap tahmid (ucapan alhamdulillah) adalah sedekah, setiap tahlil (ucapan lailahaillallah) adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, menyuruh kepada kebaikan adalah sedekah, mencegah dari kemungkaran adalah sedekah. Dan dua rakaat Dhuha diberi pahala "(HR Muslim).

2. Ghanimah (keuntungan) yang besar

Dari Abdullah bin `Amr bin` Ash radhiyallahu `anhu, ia berkata:
Rasulullah saw mengirim sebuah pasukan perang.
Nabi saw berkata: "Perolehlah keuntungan (ghanimah) dan cepatlah kembali!".

Mereka akhirnya saling berbicara tentang dekatnya tujuan (tempat) perang dan banyaknya ghanimah (keuntungan) yang akan diperoleh dan cepat kembali (karena dekat jaraknya).
Lalu Rasulullah saw berkata; "Maukah kalian aku tunjukkan kepada tujuan paling dekat dari mereka (musuh yang akan diperangi ), paling banyak ghanimah (keuntungan) nya dan cepat kembalinya? "

Mereka menjawab, "Ya!

Rasul saw berkata lagi:

"Barangsiapa yang berwudhu ', kemudian masuk ke dalam masjid untuk melakukan shalat Dhuha, dia lah yang paling dekat tujuanannya (tempat perangnya), lebih banyak ghanimahnya dan lebih cepat kembalinya." (Shahih al-Targhib: 666)

3. Sebuah rumah di surge

Bagi yang rajin mengerjakan shalat Dhuha, maka ia akan dibangunkan sebuah rumah di dalam surga. Hal ini dijelaskan dalam sebuah hadits Nabi Muahammad saw:

"Barangsiapa yang shalat Dhuha sebanyak empat rakaat dan empat rakaat sebelumnya, maka ia akan dibangunkan sebuah rumah di surga." (Shahih al-Jami `: 634)

4. Memperoleh imbalan di sore hari

Dari Abu Darda 'ra, ia berkata bahwa Rasulullah saw berkata:
Allah ta `ala berkata:" Wahai anak Adam, shalatlah untuk-Ku empat rakaat dari awal hari, maka Aku akan mencukupi kebutuhanmu (ganjaran) pada sore harinya "(Shahih al-Jami: 4339).

Dalam sebuah riwayat juga disebutkan: "Innallaa `azza wa jalla yaqulu: Yabna adama akfnini awwala al-nahar bi'arba` i raka `at ukfika bihinna akhira yaumika"

(Sesungguhnya Allah `Azza Wa Jalla berkata:" Wahai anak Adam, cukuplah bagi-Ku empat rakaat di awal hari, maka aku akan mencukupimu di sore harimu ").

5. Pahala Umrah

Dari Abu Umamah ra bahwa Rasulullah saw bersabda:
 "Barang siapa yang keluar dari rumahnya dalam keadaan bersuci untuk melaksanakan shalat wajib, maka pahalanya seperti seorang yang melaksanakan haji. Barang siapa yang keluar untuk melaksanakan shalat Dhuha, maka pahalanya seperti orang yang melaksanakan `umrah ..." (Shahih al-Targhib: 673).

Dalam sebuah hadits yang lain disebutkan bahwa Nabi saw bersabda:
 "Barang siapa yang mengerjakan shalat fajar (shubuh) berjamaah, kemudian ia (setelah usai) duduk mengingat Allah sampai terbit matahari, lalu ia shalat dua rakaat (Dhuha), ia mendapatkan pahala seperti pahala haji dan umrah; sempurna, sempurna, sempurna .. " (Shahih al-Jami `: 6346).

6. Ampunan Dosa

"Siapa pun yang melaksanakan shalat dhuha dengan langgeng, akan diampuni dosanya oleh Allah, sekalipun dosa itu sebanyak buih di lautan." (HR Tirmidzi)


Sumber: Forum Kompas

Kamis, 16 Januari 2014

SEJARAH PERINGATAN MAULID NABI

Peringatan Maulid Nabi pertama kali dilakukan oleh raja Irbil (wilayah Irak sekarang), bernama Muzhaffaruddin al-Kaukabri, pada awal abad ke 7 hijriyah. Ibn Katsir dalam kitab Tarikh berkata: “Raja Muzhaffar mengadakan peringatan maulid Nabi pada bulan Rabi’ul Awwal. Beliau merayakannya secara besar-besaran. Beliau adalah seorang pemberani, pahlawan, alim dan seorang yang adil -semoga Allah merahmatinya-”.

Dijelaskan oleh Sibth (cucu) Ibn al-Jauzi bahwa dalam peringatan tersebut raja al-Muzhaffar mengundang seluruh rakyatnya dan seluruh para ulama dari berbagai disiplin ilmu, baik ulama fiqh, ulama hadits, ulama kalam, ulama ushul, para ahli tasawwuf dan lainnya. Sejak tiga hari sebelum hari pelaksanaan beliau telah melakukan berbagai persiapan. Ribuan kambing dan unta disembelih untuk hidangan para tamu yang akan hadir dalam perayaan Maulid Nabi tersebut.

Segenap para ulama saat itu membenarkan dan menyetujui apa yang dilakukan oleh raja al-Muzhaffar tersebut. Mereka semua mengapresiasi dan menganggap baik perayaan maulid Nabi yang digelar untuk pertama kalinya itu. Ibn Khallikan dalam kitab Wafayat al-A’yan menceritakan bahwa al-Imam al-Hafizh Ibn Dihyah datang dari Maroko menuju Syam untuk selanjutnya menuju Irak, ketika melintasi daerah Irbil pada tahun 604 H, beliau mendapati Raja al-Muzhaffar, raja Irbil tersebut sangat besar perhatiannya terhadap perayaan Maulid Nabi. Oleh karenanya al-Hafzih Ibn Dihyah kemudian menulis sebuah buku tentang Maulid Nabi yang diberi judul “at-Tanwir Fi Maulid al-Basyir an-Nadzir”. Karya ini kemudian beliau hadiahkan kepada raja al-Muzhaffar.

Para ulama, semenjak masa raja al-Muzhaffar dan masa sesudahnya hingga sampai sekarang ini menganggap bahwa perayaan maulid Nabi adalah sesuatu yang baik. Jajaran para ulama terkemuka dan Huffazh al-Hadits telah menyatakan demikian. Di antara mereka seperti al-Hafizh Ibn Dihyah (abad 7 H), al-Hafizh al-'Iraqi (W 806 H), Al-Hafizh Ibn Hajar al-'Asqalani (W 852 H), al-Hafizh as-Suyuthi (W 911 H), al-Hafizh as-Sakhawi (W 902 H), Syekh Ibn Hajar al-Haitami (W 974 H), al-Imam an-Nawawi (W 676 H), al-Imam al-‘Izz ibn 'Abd as-Salam (W 660 H), mantan mufti Mesir; Syekh Muhammad Bakhit al-Muthi'i (W 1354 H), Mantan Mufti Bairut Lebanon; Syekh Mushthafa Naja (W 1351 H) dan masih banyak lagi para ulama besar yang lainnya. Bahkan al-Imam as-Suyuthi menulis karya khusus tentang maulid yang berjudul “Husn al-Maqsid Fi ‘Amal al-Maulid”. Karena itu perayaan maulid Nabi, yang biasa dirayakan di bulan Rabi’ul Awwal menjadi tradisi ummat Islam di seluruh belahan dunia, dari masa ke masa dan dalam setiap generasi ke generasi.


Sumber: http://id.shvoong.com/society-and-news/spirituality/2403809-sejarah-peringatan-maulid-nabi-muhammad/#ixzz2qXwrjdH8

Kamis, 09 Januari 2014

PROGRES PEMBANGUNAN MASJID NURUL AMIN

Tidaklah Allah SWT itu tidur dan Maha Mengetahui, tidak ada satu perbuatan kita yang luput dari Allah SWT. Sehingga sekecil apapun perbuatan baik dan amal soleh setiap manusia di atas muka bumi ini akan memperoleh ganjaran pahala yang dilipat gandakan oleh Allah SWT. Sebagaimana firman-Nya dalam kitab suci Al Qur.an :
Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha mengetahui. ( Q.S. Al Baqoroh : 261 )


Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar, merekalah orang- orang yang beruntung. ( Q.S. Ali Imron : 104 )



Sejak launching pembangunan Lantai 2 Masjid Nurul Amin pada hari Minggu tanggal 29 Juni 2011 sampai saat ini, perkembangan pembangunan masih dalam pengerjaan merapihkan Struktur Lantai 2 berupa plesteran dinding dan acian serta pemasangan dinding sekat lainnya. Dalam waktu yang bersamaan pula saat ini dilaksanakan pekerjaan Rangka Penutup Atap - Kubah dengan estimasi biaya sebesar Rp. 263,340,000.00, (dua ratus enam puluh tiga juta tiga ratus empat puluh ribu rupiah).

Sampai dengan 31 Desember 2013 jumlah penerimaan donasi sebesar Rp. 851.528.222,- (delapan ratus lima pulu satu juta lima ratus dua puluh delapan ribu dua ratus dua pulu dua rupiah)) dan pengeluaran sebesar Rp. 851.471.222,- (delapan ratus lima puluh satu juta empat ratus tujuh puluh satu ribu dua ratus dua puluh dua rupiah) 

Sementara total estimasi anggaran untuk Pembangunan/Pengembangan Lantai 2 Masjid Nurul Ami sebesar Rp. 1,785,000.00 (Satu Milyar Tujuh Ratus Delapan Puluh Lima Juta Rupiah)

Kami ucapkan terimaksih yg tak terhingga dan penghargaan yang setinggi-tinggi kepada seluruh donatur yang telah mendonasikan sebagaian rizkinya sehingga pembabangunan masjid ini terus berlangsung sampai nantinya dapat diselesaikan. Tentunya agar dapat diselesaikan masih mambutuhkan banyak biaya. kami senantiasa berdoa beserta seluruh Jamaah Masjid Nurul Amin-Bulak Santri aga para Donatur dapat mendapatkan ganjaran pahala yang berlipat ganda dari Awlooh SWT....Aamiin....

Kami mengajak kepada kaum muslimin dan muslimat untuk mendonasikan sebagian harta untuk mendukung pembiayaan pembangunan tersebut agar dapat diselesaikan sesuai harapan.
Donasi dapat diberikan secara tunai melalui Panitia atau di transfer melalui Rekening Bank yaitu :
1.      BSM, KCP Ciledug                   : 7011 0824 02 a.n Masjid Nurul Amin   
2.      Bank bjb, KCP Ciledug             : 0019 4901 73 100 a.n Masjid Nurul Amin
3.      BRI,  KCP Karang Tengah        : 2137-01-001191-50-8 a.n Masjid Nurul Amin

Bukti transfer Donasi  di Fax  ke 021. 7245 117
Atau
SMS ke Nomor HP : 0812 9077 603
Format : namar#namabank#jmldonasi”alamat
Contoh : Muhammad#BSMCiledug#Rp.500.000#Jl.Masjid,Pdk.Pucung No.1 Jaksel

FOTO PROGRESS PEMBANGUNAN